1. Asam karboksilat dapat ditransformasi menjadi beberapa
turunan. Buatlah skema reaksi perubahan dari suatu ester menjadi amida selanjutnya
target akhirnya adalah benzoil khlorida.
2. Temukan manfaat dari benzoil khlorida, jelaskan bagaimana mekanisme
senyawa benzoil khlorida berperan.
3. Bila benzoil khlorida dikonversi menjadi asam benzoat.
Buatlah tiga contoh turunan asam benzoat sebagai model, kemudian jelaskan
pengaruh efek resonansi terhadap kekuatan tiga jenis asam benzoat yang anda modelkan.
4. Usulkan turunan asam benzoat yang anda gunakan pada soal no.3
dapat dibiodegradasi oleh suatu mikroorganisme, bagaimana hasil akhir penguraiannya?
Jawaban :
1.
2.
Benzoil klorida, juga dikenal sebagi benzenakarbonil klorida, adalah
cairan tak berwarna dan berkabut C6H5COCl dengan bau yang
menusuk.
Senyawa
ini digunakan sebagai bahan kimia antara dalam pembuatan zat warna, parfum, peroksida, obat-obatan,
dan resin.
Ia juga digunakan dalam bidang fotografi dan digunakan
dalam proses pembuatan tanin sintetik. Ia
sebelumnya digunakan sebagai gas iritan dalam peperangan.
3.Asam Benzoat dan Turunannya
Terdapat beberapa
turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita gunakan,
diantaranya adalah:
• Asam asetil
salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang biasa
digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas
(antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit
kepala, sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang
dapat menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan
sakit maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
Asam asetil salisilat
|
• Natrium benzoat
yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
Natrium Benzoat
|
• Metil salisilat
adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
Metil Salisilat
|
Efek resonansi
4. yang hanya saya dapat kan dari turunan asam benzoat yakni
biodegradasi natrium benzoate.
Biodegradasi Ready
Biodegradasi adalah dekomposisi
bahan kimia oleh mikroorganisme. Istilah ini sering dihubungkan dengan
pengolahan limbah atau bioremediasi. Biodegradasi merupakan keba-likan dari
proses fotosintesis. Fotosintesis adalah konversi CO2 dan H2O
dengan bantuan cahaya matahari, sedangkan biodegradasi adalah proses konversi
bahan organik kembali menjadi CO2 dan H2O melalui aktivitas
mikroorganisme (Loonen et al. 2006).
Biodegradasi ready
didefinisikan sebagai metode biodegradasi untuk bahan yang kemampuan
degradasinya tinggi (OECD 2003). Bahan yang termasuk readily biodegradable menunjukkan
nilai karbon organik terlarut (DOC) yang hilang mencapai 70%, penurunan oksigen
atau pembentukan CO2 mencapai 60%, nisbah kebutuhan oksigen
biokimiawi (BOD5)/ThOD
atau BOD5/COD
lebih besar dari 0.5. Pengujian biodegradasi ready dilakukan dalam
kondisi aerob dan gelap, dengan kisaran konsentrasi senyawa yang diujikan 2–100
mg/L. Biodegradasi diukur dengan beberapa parameter pendukung seperti DOC, BOD,
jumlah CO2
yang dihasilkan (OECD 2005), dan pengambilan oksigen (EPA 1998).
OECD memiliki 6 metode yang
dapat digunakan untuk biodegradasi ready. Enam metode yang dapat
digunakan dalam uji biodegradasi ready dipaparkan pada panduan uji (TG)
OECD No. 301 A–F, yaitu metode DOC die-away (301-A), metode penapisan
OECD termodifikasi-DOC-die-away (301-B), metode pelepasan
CO2 (301-C),
metode respirometri manometrik (301-D), metode botol tertutup (301-E), dan
metode Ministry of International Trade and Industri, Japan (MITI)
(301-F) (OECD 2005). Keenam me-tode ini digunakan juga oleh United States Environmental
Protection Agency (US EPA) yang terdapat pada OPPTS 835.3110 (EPA 1998).
Pemilihan
metode yang digunakan untuk analisis didasarkan pada hasil uji pendahuluan
terhadap senyawa kimia yang diuji. Uji pen-dahuluan ini meliputi uji kelarutan,
tekanan uap, dan sifat adsorbsi. Informasi mengenai kemurnian dan komponen
utama yang terkandung dalam senyawa kimia yang diuji diperlukan untuk
menginterpretasi hasil yang diperoleh. Keenam uji biodegradasi ready da-pat
digunakan untuk senyawa kimia yang memiliki kelarutan dalam air sekurangnya 100
mg/L walaupun senyawa tersebut tidak atsiri dan tidak teradsorbsi. Pemilihan
metode berdasarkan karakteristik senyawa kimia dapat dilihat pada Tabel 1 (OECD
1992)
Senyawa
standar digunakan untuk mengecek prosedur (OECD 2005 & EPA 1998) dan juga
aktivitas inokulum (EPA 1998). Senyawa standar yang dapat digu-nakan adalah
anilin, natrium asetat (Na-asetat), atau natrium
benzoat(Na-benzoat) (OECD 1992). Ftalat atau asam
trimelitat juga dapat digunakan (EPA 1998). Anilin yang digunakan disuling
dalam kondisi segar (EPA 1998 & OECD 1992).
Metode Botol Tertutup (301E)
merupakan salah satu metode biodegradasi ready. Prinsip percobaan dari
metode ini adalah pengujian oksigen terlarut (DO) selama 28 hari di tempat
gelap dengan suhu yang konstan. Bahan yang diuji dilarutkan ke dalam medium
mineral buatan dengan konsentrasi bahan 2–5 mg/L dan diinokulasi oleh
mikroorganisme dengan kisaran 0.05–5 mL/L dari campuran populasi mikrob.
Degradasi diukur melalui analisis DO selama 28 hari. Nilai DO pada pengujian
bahan kimia dikoreksi dengan DO pada blangko, dan ditunjukkan sebagai persen
ThOD atau COD. Koreksi DO juga dilakukan jika terjadi proses nitrifikasi selama
berlangsungnya degradasi (OECD 1992).
1 komentar: (+add yours?)
Wynn Macau completes $3.7 billion in casino - JD Henson
The Wynn 거제 출장마사지 Macau 구미 출장샵 casino has 과천 출장마사지 completed its $3.7 billion 군포 출장안마 in casino and entertainment operations with a view to expanding 속초 출장안마 its resort
Posting Komentar